Widget HTML Atas

Kegiatan 1 Bagian Kedua Mengidentifikasi Struktur Cerpen Pohon Keramat

kkaktri~ Bagian Sebelumnya (Bagian Pertama)
Lanjut ke Kegiatan 1 Bagian Kedua Mengidentifikasi Struktur Cerpen Pohon Keramat

Kegiatan 1 Bagian Kedua Mengidentifikasi Struktur Cerpen Pohon Keramat


Beri Keterangan isi setiap paragraf dari cerpen "Pohon Keramat" untuk mendapatkan gambaran alur cerita.

Isi Cerpen
Saya beberapa kali melihat para petani berburu berang-berang atau tikus. Mereka mengasapi seluruh lubang yang ditemui. Bila ada buruannya yang keluar, orang-orang mengejar sambil berteriak-teriak. Tentu pemukul tidak ketinggalan ikut beraksi. Sekali berburu, puluhan tikus atau berang-berang bisa didapatkan.
Tentang 
Para Petani berburu Tikus atau berang berang

Isi Cerpen
Bila panen tiba, setiap petani yang punya sawah luas akan mengadakan syukuran. Para tetangga diundang. Ikan ditangkap atau ayam disembelih. Saya selalu senang. Selain sering dibawa Kakek ke tempat syukuran, saya senang dengan hari-hari di sawah. Anak-anak seluruh kampung mengalihkan tempat bermain ke sawah. Ada yang membikin baling-baling, bermain musik dengan teromet-terompet kecil dari batang padi, atau berburu burung beker. Saya pernah mengikuti seluruh permainan itu. Saya bermain dengan anak dari kelompok mana saja. Setiap orang di kampung saling mengenal, termasuk anak-anak.
Tentang
Petani yang punya sawah luas akan mengadakan syukuran

Isi Cerpen
Bagi anak-anak, sawah adalah tempat yang paling banyak memberi kenangan. Kami mandi sore di pancuran sawah. Setiap sore, kecuali hari Jumat, anak-anak belajar ngaji di masjid. Kakek awalnya mengajar, tapi akhirnya diteruskan oleh Kang Hasim. Saya menjadi anak emas bila Kang Hasim mengajar. Selain dari Kang Hasim, saya belajar ngaji dari Kakek dulunya, bagi saya ngaji bukan hal baru. Sejak sebelum sekolah, setiap malam Kakek mengajar saya. Maka pelajaran yang diberikanKang Hasim kepada anak-anak lain sering merupakan hal yang sudah saya hapal betul.
Tentang
Bagi anak-anak Sawah adalah tempat yang paling memberi kenangan

Isi Cerpen
Pulang dari mengontrol sawah sering saya diajak Kakek jalanjalan ke pasar yang buka seminggu sekali. Kakek membeli berbagai keperluan sehari-hari dan saya selalu punya jajanan enak. Kalau tidak kue serabi, saya memilih kue pukis. Aku sering oleh para pedagang itu saya dikasih sebungkus besar kue sebelum saya memilih.
Tentang
Jalan-jalan ke pasar seminggu sekali bersama kakek

Isi Cerpen
Saya merasa waktu itu Kakek adalah orang yang dihormati oleh penduduk kampung. Siapa pun akan mengangguk hormat bila bertemu Kakek. Di sawah saat mengontrol air Kakek menjadi tempat bertanya bila ada masalah. Dan Kakek adalah orang yang memutuskan apakah tikus atau berang-berang yang mulai merusak itu harus diburu segara atau tidak.
Tentang
kakek adalah orang yang sangat dihormati di kampung

Isi Cerpen
Sering Kakek juga diminta mengobati orang-orang yang sakit. Apalagi bila sakit itu dikarenakan oleh makhluk halus yang ‘main-main’. Bila ada orang yang kesambet oleh penghuni Gunung Besar, mereka juga membawanya ke rumah Kakek. Saya tidak tahu bagaimana Kakek mengobatinya. Mungkin beliau memakai doa-doa, tapi tidak jarang Kakek malah membawa si sakit ke rumah Pak Mantri.
Tentang
kakek sering diminta mengobati orang-orang yang sakit

Isi Cerpen
Kedamaian kampung saya mulai terusik saat jalan besar menghubungkan dengan kota kecamatan dan kota kabupaten diperbesar dan diaspal. Memang aspal alakadarnya, tidak sebagus sekarang. Tapi, jalan itu memberikan gejolak tersendiri. Para petani hilir mudik ke kota kabupaten, menjual hasil bumi. Anak-anak remaja tidak sedikit yang kemudian meneruskan sekolah ke kota. Pembangunan pabrik-pabrik semakin santer diinformasikan orang kecamatan.
Tentang
kedamaian kampung saya mulai terusik saat jalan besar menghubungkan kecamatan dan kabupaten dan diaspal

Isi Cerpen
Perkenalan kampung saya dengan dunia luar, menyadarkan penduduk bahwa di luar sana sudah banyak yang terjadi. Kebutuhan hidup semakin meningkat. Kampung saya semakin sibuk. Ngobrolngobrol santai di sawah atau di masjid sehabis sholat jarang dilakukan para orang tua. Bila panen tiba, undangan syukuran semakin jarang.Panen pun hanya dilakukan oleh segelintir orang, tidak lagi merupakan pesta kampung. 
Tentang
kegiatan warga kampung setelah berkenalan dengan dunia luar

Isi Cerpen
Kebutuhan yang semakin mendesak itu memaksa penduduk kampung untuk memfungsikan segala yang dipunyai. Para lulusan sekolah dari kota merencanakan untuk membuat pertanian terpadu di kaki gunung dengan melibatkan seluruh penduduk. Pengelolaan kaki gunung itu dilakukan dengan gotong-royong. Pembangunan pabrik air mineral dan tekstil mulai dibuat orang kota. Saya waktu itu sudah meningkat remaja.
Tentang
perubahan kehidupan di kampung ketika saya meningkat remaja

Isi Cerpen
Perselisihan antarpendudk mulai terasa ketika penggerak pembangunan yang merupakan lulusan sekolah dari kota itu merencanakan untuk membuka sebagian Gunung Beser, untuk perluasan lahan pertanian dan kebutuhan pabrik. Banyak penduduk yang tidak setuju. Tapi, tidak sedikit yang mendukungnya.
Tentang
Dampak perubahan zaman,perselisihan antar penduduk mulai terasa

untuk paragraf selanjutnya dapat dilihat dikelanjutannya di bagian ketiga ======> [BAGIAN KETIGA]